Kamis, 09 Agustus 2012

Pengalaman pertamaku dalam beternak kenari

Ini adalah ceritaku tentang pengalamanku beternak kenari untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya aku nyari info atau lebih sering baca artikel yang ku dapat melalui searching di internet, dan sebagai pemula
yang mau nekad , yang kulakuin ada yang sesuai dengan artikel di internet ada juga yang kulakuin sesuai
feeling aja.
Pertama-tama aku beli burung kenari jantan yang udah berkicau yang usianya sekitar 8 bulan keatas ,
dan harganya 250 ribu.

Setelah itu aku beli kenari betina yang udah pernah bertelur sekali pada peternak kenari yang ada di
pasar burung di kota kecilku , dengan harga 160 ribu satu ekor betinanya.

Sesuai dengan artikel yang aku baca, yaitu tidak boleh mencampur langsung betina dengan pejantan,
maka khusus untuk si betina aku belikan kandang sendiri, kandang yang sering di gunakan para peternak
kenari untuk betinanya. Tapi sebagai pemula aku benar-benar tidak sabar untuk segera bisa melihat
hasilnya, maka aku coba untuk mencampur kenari betina dengan kenari jantan, dan kulihat kedua
kenariku gak menunjukan kalau mereka mau berantem. Dan langsung aja aku beri tempat untuk
bertelur beserta sarangnya yang masih acak-acakan. Jadi kalo menurutku sih, gakpapa kalo kedua
indukan langsung di campur asalkan sudah pada birahi.

Bener sih mereka gak berantem, tapi kapan kawinnya?? Dan yang ku baca dari artikel itu kalau sibetina
udah siap kawin bisa dilihat dari sarang yang udah tersusun, dan yang nyusun itu si betinanya sendiri.
Lalu aku iseng nanya-nanya ke orang yang udah pakar soal beternak, dan aku di suruh untuk menutup
samping kiri dan kanan kandang dan belakangnya sekalian. Hal itupun aku lakuin. Alhasil besoknya aku
dapati sarang udah mulai tersusun seperti ada lubang di dalamnya.

Makanan selalu aku beri, daun sawi telur puyuh dan biji canary seed gak pernah telat, setelah tak tunggu
beberapa hari tapi gak juga kawin, lalu tak puterin tuh mp3 suara kicau burung kenari yang ku dapat dari
hasil download di internet. Tampak si pejantan menirukan berkicau dan menatap tajam ke arah si betina
dan mengejarnya. Dan akhirnya… kawin deh….hohoho..
dan ini foto setelah kedua kenariku kawin, (telat jepretnya soalnya berlangsung sangat cepat proses kawinnya)

Setelah berlangsung 3 sampai 4 hari terlihat betina sedang asik dengan sarangnya,

Tapi jangan salah paham dulu, hal yang di lakuin sama si betina seperti pada gambar itu bukan berarti
bertelur, tapi melainkan hanya ingin mencoba sarangnya saja, apakah nyaman atau tidak.

Dan setelah aku amati, ternyata si betina memang sengaja merontokan bulunya di dalam sarang, aku
gak tau kenapa seperti itu, yang jelas sesuai pengamatanku memang begitu.

Setelah dua hari kemudian barulah aku bisa melihat telur pertamanya dan mengambil gambarnya.

Begitu tau kalo sudah ada telur, maka segera aku pisahkan burung, langsung aja ku ambil si pejantannya
dan tak taruh ke kandang yang lain.

Dan hari kedua setelah telur pertama keluar, barulah telur kedua nongol.


Di artikel yang aku baca, pada saat si betina sedang mengerami telurnya sebaiknya jangan di ganggu
atau lebih sering menengok telur, tapi gak selalu harus begitu juga tuh… buktinya setiap saat aku coba
mengambil gambar telur dan sementara mengusir betinanya itu gak ada pengaruh kok, setelah selesei
aku ambil gambar, si betina kembali mengerami telurnya. Burung kenari adalah burung yang mudah
sekali beradaptasi sama lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar